Selasa, 11 Mei 2010

TAFAKUR SESAAT .................Hadith Baginda Rasul.

TAFAKUR SESAAT LEBIH TINGGI NILAINYA DARI IBADAH 1000 TAHUN.
Bolehkah bertafakur sesaat sahaja ?????

Salam kepada pengunjung blok dan pembaca Yang Di-Rahmati Allah.

Saya dan barangkali juga ramai muslimin dan muslimat pasti berminat untuk mengetahui tentang cara cara TAFAKUR yang diajar oleh Agama Islam. Ini adalah kerana melalui Hadith Baginda Rasul bersabda bahawa Tafakur sesaat itu lebih baik dari ibadah setahun, 70 tahun dan seribu tahun.

Hadith ini meletakkan NILAI TAFAKUR seumpama ibadah utama mengatasi segala ibadah. Namun sangat jarang kita temui ilmuan islam menjelaskan tentang perlaksanaan ibadah TAFAKUR ini. Saya belumlagi bertemu dengan buku atau kitab kitab yang membicarakan hal ini secara terperinci.

Hal Tafakur ini nampaknya menjadi penting apabila kita dapati ramai umat Islam beraleh ke amalan MEDITASI ( Tafakur ? ) seperti Yoga , Tai Chi dan sebagainya.

Mohonlah pandangan sdra2 sekalian memberi pandangan dan pendapat dalam hal Tafakur ini. Disalinkan dibawah perbincangan saya dengan Grup Dzikirullah dari Indonesia berkaitan perkara ini. Sehingga hari ini saya masih belum menerima jawapan. Mudaha2an dengan Kudrat & IradatNya jua akan ada penjelasan pemahaman yang akan dikemukakan. InsayAllah.

Fakir Abdillah.
Gemas NSDK, 11/05/2010

……………………………………………………………………………………………..................................................

ARTIKEL BAPAK IWAN FAHRI CAHYADI
dari Dzikirullah Grup www.akubersujud. blogspot. Com

TAJUK ARTIKEL : TERMINAL BLOK M"

Assalamu'alaikum Wr. Wb.>

Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dimuliakan, dan dicintai Allah SWT.

Hidup manusia tidak pernah berakhir, hanya mengalami perpindahan alam, mulai
alam kandungan, alam dunia, alam barzah dan alam akhirat (untuk masalah ini Insya Allah akan saya bahas dalam artikel tersendiri). Ibarat seorang musyafir yang bepergian jauh maka sebelum mencapai tujuan akhir diharuskan melewati beberapa terminal untuk beristirahat barang sejenak kemudian melanjutkan perjalanan lagi.

Demikian pula kita sebagai umat Islam yang hidup di dunia, berusaha sekuat mungkin untuk mencapai derajat Maqaman Mahmudah (derajat tertinggi disisi Allah SWT). Namun itu tidaklah mudah, karena sang hamba harus melewati beberapa terminal untuk mencapai derajat tersebut.

Mengapa dalam artikel ini saya memberi judul Terminal Blok "M"? Karena dapat saya analog-kan bahwa Terminal disini mempunyai arti tempat pemberhentian sementara untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya ke tempat pemberhentian berikutnya dan seterusnya. Sedangkan Blok saya artikan sebagai tahap, maqam, atau derajat. Sementara "M" adalah yang menunjukkan perjalanan kita sampai saat ini berada pada maqam yang
mana, apakah kita termasuk Muslim, Mukmin, Muttaqin atau Mukhlisin. Dan sampai saat dan detik ini maqam kita jalan di tempat atau sudah bergeser ke arah yang lebih baik dan sempurna. Mari kita urai satu persatu.

Muslim

Pada maqam ini seseorang masih dalam tahap mempelajari ber-Islam.Semua diukur berdasarkan pahala dan dosa. Pada intinya, maqam ini menggambarkan seorang hamba pada tahap membangun ketaatan, patuh kepada perintah, jika melanggar maka akan dihukum dengan neraka dan jika patuh diberi pahala surga. Seumpama kita saat menyuruh kepada anak kita yang tingkat pendidikannya masih Sekolah Dasar (SD) untuk berbuat sesuatu, mereka akan dijanjikan atau diiming-imingi dengan yang menyenangkan
hatinya (misal di kasih permen), sehingga dia akan menjalankan dengan suka cita dan riang gembira.

Mukmin

Pada tahap ini seorang hamba baru memasuki proses menjalani Islam, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Nur Karim :

"Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan ke-islam-an mereka.
Katakanlah : 'Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan ke-islam-anmu, sebenarnya Allah, Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar". (QS. Al-Hujurat 49 : 17).

Muttaqin

Pada tahap ini seorang hamba Allah SWT mengalami ber-Islam, dalam Al Quran Allah SWT berfirman :"

Dan adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu (dengan tandai denganAsma-Nya dalam hati) dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al-Fath 48 : 26).

Mukhlisin

Pada tahap ini seorang hamba memasuki tahap memahami (menerima pengajaran dari Allah SWT). Pada tahap ini seorang hamba menyerahkan segala-galanya kepada Allah,
sehingga dinamakan hamba yang mukhlisin. Dan pada derajat ini, syaitan laknatullah tidak mampu menggoda dan mempengaruhinya (menyesatkan) karena sang hamba dijaga langsung oleh Allah SWT. Subhanallah! . Dan yang menarik disini, meskipun syaitan telah dikutuk, tetap mengakui bahwa Tuhannya adalah Allah SWT. Coba kita simak dialog antara syaitan dengan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Hijr 15 ayat 39-41 dibawah ini

Iblis berkata : Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya; kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka. Allah berfirman :" Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaga-Nya) ".

Di ayat lain perihal derajat seorang hamba yang mukhlasin langsung mendapat bimbingan dan pengajaran dari Allah SWT.

"(Dia-lah) yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki- Nya diantara hamba-hamba- Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat)". (QS. Al-Mu'min 40 : 15).

Orang yang baru tahap mempelajari tidak mungkin mereka itu bisa mengenal Allah SWT yang sebenar-benarnya.

"Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (QS. Al-Hajj 22 : 74).


Dicontohkan dalam Al-Qur'an imannya orang Arab Badui, walaupun mereka hidup semasa Rosululloh SAW tetapi Allah mengatakan mereka belum beriman (QS. Al-Hujurat 49 : 14), hatinya kosong belum diberi tanda apapun oleh Allah SWT (QS. Al-Fath 48 : 26).

Sesungguhnya syaitan menghalangi mereka dari jalan (agama), sedang mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. Coba perhatikan ayat berikut ini,

"Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk". (QS. Az-Zukhruf 43 : 37).

Apa jadinya jika kebenaran agama (jalan Allah SWT) berdasar dengan dugaan, apalagi memahami Allah SWT? Sesungguhnya dugaan tidak cukup untuk mendapat kebenaran sedikitpun.

"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan". (QS. Yunus 10 : 36).

Demikian sedikit uraian yang dapat saya persembahkan kepada para sahabat dan sidang pembaca. Semoga bermanfaat dan menjadikan bahan perenungan serta instropeksi bersama, sampai dimanakah kira-kira "maqam" kita saat ini? Hanya sahabat dan Allah SWT yang tahu. Mohonlah selalu kepada-Nya untuk senantiasa dituntun dan dibimbing untuk memperoleh posisi puncak yaitu Maqaman Mahmudah (tempat terpuji dan derajat tertinggi disisi-Nya) .... lalu bagaimana dengan surga atau neraka? ... nggak usah dipikirlah ... lha wong keduanya itu juga makhluk ciptaan Allah SWT. Kalau anda dekat dengan Allah SWT (disisi-Nya) secara otomatis dan pasti Surga anda raih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

……………………………………………………………………………………………...................................................

KOMEN & PERTANYAAN FAKIR ABDILLAH.
Dari: fakir_abdillah
Topik: Re: TERMINAL BLOK M

Bapak bapak saya peserta baru dari Malaysia, fakir Abdillah Algemasi Saya mohon bertanya pada bapak i.e terminal atau dlm tasauf makam . Ada mcm mcm nama diberikan. Imam Ghazali guna istilah beliau Syeikh Al Jailani pula menyebut tentang balutan balutan yang membalut sirr yang dirujuknya sbg tiflul maani. Bapak pula menggunakan istilah muslim mukmin dsb ..

Adakah bapak merujuk kepada perkembangan / peningkatan iman sesaorg atau bpk merujuk kpd peringkat memerangi hawa nafsu atau bpk akan merujuk kepada jalan datang dan jalan kembali yg dikatakan sbg /jiwa/ruh nyawa itu dlm konteks bagaimana ia dtg melalui alam alamnya maka jika kembali ikut alam itu jugalah ... ie alam ajsam /alam misal seterusnya kealam asalnya ... ahdah wahdah dsb

Allah swt pula menegaskan bahawa yang dinamakan insan itu merupakan makhluk paling sempurna yang dijadikannya . Yg perlu didefinasikan dan difahami dgn sempurna barangkali ialah pengertian INSAN kerana jika insan itu diertikan sbg manusia ... amat jelas akan KETIDAK-SEMPURNAAN manusia itu sendiri dlm menjalani hidup'

Didalam satu manuskrip yg tidak dicetak Dr Bagindo Muchtar ( barangkali Dr Muchtar Lintang / silat NASRUL HAQ ) berpendapat cara manusia itu memahami erti kehidupan atau manusia itu tidak mempunyai jalan hidupnya sendiri senantiasa menumpang jalan bukan miliknya eg jalan raya milik mobil jalan keretapi milik keretapi dsb....

Jadi adakah manusia itu bukan insan atau insan itu sebahagian drpd manusia ... atau manusia itu insan yg tercemar atau apa.... mhn pdgn bapak ... yg ini tentu ada kaitan dgn hadith yg dikatakan hadith qudsi ( saya tidak pasti ) yakni kenyataan Allah bahawa INSAN itu adalah rahsiaNya dan Allah sendirilah Rahsia itu .. dirujuk sbg sirr..

Sampai ketemu lagi bpk mhn ... pdgn & tunjuk ajar..salam takzim,

AlFakir Abdillah Abdullah Al-Gemasi Negeri Sembilan Malaysia

………………………………………………………………………………………….....................................................

JAWAPAN BAPAK IWAN FAHRI CAHYADI

Dari: iwan fahri cahyadi
Topik: Bls: [dzikrullah] Re: TERMINAL BLOK M

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Buat saudaraku Bapak Fakir Abdillah di Malaysia. Sebelumnya saya mohon maaf karena keterbatasan waktu saya belum bisa menjawab tuntas pertanyaan Bapak. Saya berharap para milist dzikrullah atau shalat center dapat membantu memberikan jawaban atau penjelasan apa yang ditanyakan Saudara kita Bapak Fakir Abdillah.

Namun demikian saya berharap sedikit banyak dapat membantu menjawab kegelisahan hati Bapak Fakir Abdillah. Coba Bapak buka blog saya di www.akubersujud.blogspot.com, mungkin dari artikel-artikel saya yang telah saya posting dapat membantu bapak, kalau bapak ingin bersabar, saat ini secara bersambung Shalat Center-Halaqah Sampangan Semarang sedang memposting artikel "Tafakur, Konsep Islam Jalan Menuju Tuhan", disini Bapak mungkin akan lebih jelas mengenai jawaban dari pertanyaan Bapak. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Shalat Center-Halaqah Sampangan Semarang

………………………………………………………………………………………….......................................................

RAYUAN FAKIR ABDILLAH

Saya mohon kepada pembaca pembaca yang ada kemahiran & ilmu didalam bab Tafakur ini dapat berkongsi ilmu dalam cara cara dan methodologi TAFAKUR. Terima kasih.

Fakir Abdillah.

1 ulasan:

  1. Sedikit dari saya yang tak pandai...bila membicarakan bab hakikat lalu tafakur yang hendak dikatakan ini juga dalam hakikat...duduklah sebagaimana cara sekalipun mengikut cara DIA kehendaki hatta dalam keadaan tidur sekalipun...kosongkan fikiran sekosongnya ...yang ada kalimah zikir yang tiada suatu kalam pun baik dari mulut atau hati...zikir itu adalh zikir sirrr ...petuanya adalah dari guru yang membuka dan menyusun jalan

    BalasPadam