Ketika Sang Khalik menciptakan alam semesta ini, yang dengannya Dia tidak mempunyai kebutuhan. Dia bermaksud untuk memanifestasikan Kekuasaan-Nya padanya, dan kesempurnaan kebijaksanaan-Nya, sehingga kehidupan datang dari bumi dan air.
Apakah Dia berkata sesuatu yang lain yang Dia hidupkan
Aku akan menempatkannya sebagai khalifah alam semesta (Q.S Al-Baqarah, 30)
Hanya manusia dari semua ciptaan yang disebut
Dialah yang telah membuatmu sebagai penerus- Nya di daratan
(Q.S. Al-An’am, 166)
Maka tujuan penciptaan kemanusiaan dan rahmat yang dicurahkan pada umat manusia adalah untuk membawa diantara mereka cahaya Muhammad yang pertama diciptakan, dalam bentuk manusia. Dia adalah realisasi dari K dalam kata ilahiah kun dan kata kanz (harta tersembunyi), ketika Allah berfirman :
Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi dan Aku menyukai untuk dikenal, maka Aku ciptakan mahluk sehingga Aku dapat dikenal.
Maka kemudian, apa yang sesuai bagi mahluk adalah untuk mengetahui Pencipta-Nya. Dan Dia yang cinta untuk diketahui ada dalam hati yang Dia kasihi, yang cahayanya adalah ciptaan- Nya yang pertama, dan padanya Dia telah memperlihatkan Diri-Nya pada malam mi’raj.
Dengan keimanan dan kepercayaan padanya, orang melihat cahayanya dan mengenal Tuhannya sebagaimana dia melihat-Nya, dan semua memujinya. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah pada jungjunan kita Muhammad!
Maka Allah menciptakan yang paling Dia cintai, Muhammad, dari benih perintah ilahiah kun: …seperti sebuah benih yang mengeluarkan tunasnya. (Q.S Al-Fath, 29)
Dan memperkokohnya dengan sahabat-sahabat yang dirahmatinya dengan hati-hati yang kokoh, sepeti pohon yang …semakin kokoh, lalu menjadi besar dan tegak lurus diatas batangnya Q.S Al-Fath, 29) Dibawah pengawasan Tuhannya dan dengan pertolongan- Nya.
Sekarang ketika dahan Muhammad yang perkasa muncul pada Pohon Eksistensi, dan daun-daunnya menjangkau jauh dan luas, awan-awan penerimaan tertarik olehnya dan mencurahkan hujan atas Pohon Eksistensi tersebut. Dan semua yang diciptakan, serta manusia serta jin, bersatu, dan menghirup wewangian pucuk bunga-bunganya
Pada hari Muhammad s.a.w, dilahirkan, tuhan-tuhan palsu yang diciptakan oleh tangan manusia jatuh pada muka-muka mereka dan musnah, dan agama-agama lama dibatalkan.
Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menegaskan keberadaannya, dan
Pohon Eksistensi pecah menjadi bunga-bunga dan buah-buahan
kegembiraan. Bahkan manusia yang ada pada sisi kiri, pada sisi jauh
Pohon tersebut, yang sifat alamiahnya menuntun mereka
menuju kejahatan, akan mendengar ketika angin berita Allah mencapai jalan mereka;
Tidaklah kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (Q.S. Al-Anbiyaa, 107)
Dan harapan. Tapi janji ini hanya untuk …orang-orang yang telah ada ketetapan baik dari Allah (Q.S Al-Anbiya’,101)
Dengan demikian mereka yang ditetapkan menjadi baik adalah mereka yang akan mencium parfum dari taman yang dijanjikan dalam angin sepoi-sepoi manis yang datang dari Nabi, dan bergerak menujunya dengan cinta.
Tapi untuk yang tak dirahmati pada tangan kiri, tanpa adanya perhatian baik dalam tubuh maupun jiwa, angin sepoi-sepoi yang sama akan kembali menjadi sebuah angin puyuh kermurkaan ilahiah dan meniup jauh mereka.
Mereka melihat diri mereka sendiri berbuah; bagaimana buruknya keterkejutan ketika menemukan diri mereka sendiri layu dan mengering, kebahagian pada wajahnya berubah menjadi meringis dan jelek, serta harapan kekayaan mereka berubah menjadi kemiskinan dan keputusasaan!
Ada rahasia dari dahan Muhammad pada Pohon Eksistensi: ia datang ketika ia dicabangkan dari pohon eksistensi bebas, dan dari ruh cabang tersebut datang ruh mutiara cahaya Muhammad.
Wahai Nabi!, Sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira yang baik, dan pemberi peringatan, dan menjadi penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi. (Q.S Al-Ahzab, 45-46)
Maka dia adalah matahari, memancarkan cahaya atas alam semesta yang gelap, dan jiwa dalam tubuh eksistensi, memenuhi perintah Allah ketika Dia menyapa langit dan bumi:
Datanglah kamu berdua, sukarela atau terpaksa. Keduanya berkata: kami datang dengan sukarela (Q.S Fushshilat, 11)
Ka’bah di bumi dan Ka’bah diatasnya, di langit, juga mendengar dan taat, dan turun serta menjadi pusat kepercayaan hakiki di bumi.
Ketika Allah mengutus para malaikat-Nya untuk membawa sekepalan tangan tanah dari dunia ini untuk mendandani bentuk Adam, mereka membawa tanah dari semua iklim, sebagian hitam, sebagian merah, dan sebagaian tanah liat yang putih, tanpa berpikir apakah itu baik atau buruk.
Tapi ketika Tuhannya akan mendandani bentuk junjungan kita Muhammad s.a.w, tanah diambil dari sisi Ka’bah suci, pusat dari kepercayaan hakiki pada Allah.
Dalam penciptaan semua manusia lainnya Allah mencampur tanah liat tersebut dengan tanah liat Adam dan diaduknya sampai menjadi seperti roti donat: demikianlah Dia menciptakan umat manusia.
Jika anak cucu Adam tidak mempunyai jejak dari junjungan kita Kekasih Allah dalam diri mereka, pada Hari Kesaksian tidak ada yang
mampu berkata : Ya, kami bersaksi (Q.S Al-A’raf,172) ketika Allah bertanya: Bukankah Aku ini Tuhanmu? (Q.S Al-A’raf,172)
Berkenaan dengan misteri penciptaan Adam ini junjungan kita, Rasulullah s.a.w, berkata :
Saya adalah nabi ketika Adam masih ada diantara air dan bumi (Tirmizi)
Maka sifat alami yang baik dan rahmat dalam setiap orang serta apapun yang telah mengada adalah karena rahmat dari jejak Muhammad s.a.w, dalam diri mereka. Dan pada hari itu ketika setiap bagian dari masing-masing orang akan menjadi saksi terhadap mereka, dan Hakim Ilahi bertanya :
Bukankan Aku ini Tuhanmu? Mereka akan berkata Ya, kami bersaksi.
Tetesan dari tanah liat tubuh Nabi mereka akan mendominasi Tubuh tubuh mereka, kehidupannya, lidahnya, jika sifat sifat alamiah yang telah ditetapkan membuat mereka dapat memegang dan mempertahankannya. Maka ia tumbuh di dalamnya, dan ketika mereka dilahirkan ke dunia ini, ia menjadi ukuran dan bentuknya, sifat-sifat dan tindakan-tindakannya
Kemudian ruh indah mereka bersinar melalui kegelapan daging. Ketika mereka dipanggil oleh Tuhannya, mereka dapat berkata dalam ketaatan total: Aku disini dan sekarang, Tuhanku; Aku menjadi pelayanan-Mu
Tapi seseorang yang tanah liatnya tercemari tidak akan dapat menjaga tetesan dari tanah liat Muhammad ini, begitu pun tidak akan tumbuh di dalamnya. Pada saat pertama mereka juga akan menjawab “Ya”, membenarkan Tuhan mereka, tapi mereka akan segera lupa.
Dengan demikian tetesan rahmat akan membusuk dalam tanah tercemar dalam sifat alami yang jahat, dan runtuh. Itu seperti seseorang yang mempercayakan sesuatu yang berharga kepada seseorang yang korup dan kemudian mengambilnya kembali karena orang itu tidak layak menjaganya.
Seperti ini, pada permulaan keimanan juga terdapat dalam hati orang yang tak beriman, tetapi hanya dalam hati orang yang beriman saja yang tetap ada. Seperti sabda Rasulullah s.a.w :
Setiap anak dilahirkan sesuai fitrahnya sebagai seorang Muslim, tapi lingkungannya lah yang membuatnya menjadi seorang yahudi atau Kristen atauMajusi. (Bukhari, Tirmidhi, jami’)
Awalnya, semua orang berkata “Ya” ketika mereka ditanya,“Bukankan Aku ini Tuhanmu?” karena awalnya setiap bagian dari wujudnya memuat jejak-jejak tanah liat Rasulullah s.a.w.
Ini adalah kehendak Tuhan mereka. Tapi hanya mereka yang bertindak sesuai dengan kehendak Tuhannya dan bekerja keras untuk menjaga pemberian ini dapat menjaganya. Karena Allah telah menetapkan bahwa mereka yang terpilih akan menjaganya, tak ada paksaan dalam dunia yang sesuai dengannya
Cara Pohon Eksistensi tumbuh dan berbunga serta berbuah adalah manifestasi dari pikiran, keinginan, dan harapan –kesenangan yang diambil dari sesuatu yang indah, hasrat-hasrat rahasia, linangan air mata untuk kesalahan yang telah lalu,usaha-usaha dalam melakukan amal baik.
Ini adalah penyucian diri, hati manusia seluas dan sedamai lapangan hijau. Ini adalah penemuan misteri-misteri tersembunyi - mata batin melihat realitas batin, akal yang mencekram makna sesungguhnya dari perkataan sakral, bunga kebijaksanaan yang mekar, rahmat mengetahui kebenaran yang mengangkat jauh keatas, melebihisemuanya, dimana angin sepoi-sepoi manis mencumbu pipi
seseorang.
Ini adalah pencapaian terpuji dari seseorang yangmengenal asal muasal sesuatu, dan maqam yang di dalamnya terdapat jejak Nabi; tingkatan yang dicapai oleh para shiddiqin,rahasia-rahasia Ilahi yang diperoleh oleh seseorang yang dekat kepada Tuhannya, dan yang tak terlihat dilihat oleh orang yang tenggelam dalam lautan cinta.
Tapi apa semua ini dibandingkan dengan apa yang ada dalam hati Kekasih Allah, yang awal, yang akhir, dan yang terbaik dari mahluk-Nya, Hazrat Muhammad Mustafa?
Semua ornamen pada Pohon Eksistensi ini tidak lain adalah buah dari pencabangan dari dahan Muhammad, sedikit sorotan dari cahayanya, secangkir dari air mancurnya di surga untuk melepas dahaga dari semua yang beriman, sekerat dari pesta kedermawanannya, sebuah perkataan tunggal yang dipelajari dalam sekolah bimbingannya.
Seperti Tuhannya berkata tentang dia
Maka Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Allah merayakan dimana saja di seluruh alam semesta kebesaran Muhammad. Siang dan malam bekerja hanya untuknya.
Pembatas dipasang sekitar daratan dimana misinya akan berbuah dan dimana namanya disucikan, rahasia-rahasia dan ketentuan-ketentuan yang dibawa olehnya dihormati, dan kebenaran yang ditawarkannya, diterima.
Semua yang berpegang pada kata-kata Allah datang dari bibirnya yang dirahmati seperti seseorang yang tenggelam yang berpegangan
pada pelampung yang dilemparkan padanya.
Semua nabi yang datang sebelumnya mengikuti misinya, dan peraturan Allah untuk kebaikan semua manusia yang diturunkan padanya adalah hukum, baik itu untuk mereka yang mengikutinya dan juga mereka yang berpaling.
Dia adalah Nabi terakhir dan Penutup Kenabian sampai akhir zaman. Perkataan Allah dalam Qur’an, diturunkan padanya, mengandung semua yang Dia turunkan sebelumnya. Itu tidak akan diubah sampai akhir nanti.
Maka siapa saja yang berlindung padanya selamat dan aman, dan siapa saja yang mengikuti jalurnya akan dipimpin jauh dari kejahatan menuju penghambaan.
Ketika Adam berbuat dosa dan dikeluarkan dari Surga dan dikirimkan ke dunia diasingkan, dia dimaafkan hanya ketika dia memohon ampun atas nama Muhammad.
Dengan rahmat bahwa Muhammad akan datang dari keturunan Ibrahim, api yang kedalamnya Ibrahim dilemparkan berubah menjadi sebuah taman mawar. Dan ketika Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, Ismail diselamatkan atas nama Muhammad.
Allah berkata tentang hubungan Muhammad yang terpilih yaitu: Yang terdahulu, mereka yang paling dekat dengan Allah (Q.S Al-Waqi’ah, 10-11)
Yaitu buah-buahan dari tunas yang tumbuh lurus keatas pada Pohon Eksistensi:
mohon link /banner
BalasPadamke http://wicararumi.blogspot.com/