Tuhannya telah memberi dia kekuatan untuk mengabdi, menyelamatkan, menjadi semua kemanusiannya dan tapi pada saat yang sama seperti mereka, seorang manusia diantara manusia, sehingga dia dapat berkata kepada mereka semua :
Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (Q.S Kahf,110)
Andaikan dia muncul pada mereka dalam aspek spiritualnya, seperti malaikat atau sebuah cahaya, tidak ada seorang pun akan dapat menerimanya sebagai Utusan Allah – begitu juga mereka yang ditakdirkan tergelincir tidak akan menolaknya.
Karena itu Allah memberi dia berita gembira.
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (Q.S. At-Taubah,128)
Tuhannya juga memberi dia kekuatan untuk mencapai alam-alam yang tinggi sehingga penduduk langit-langit yang tak terlihat bisa menyaksikan kehadirannya. Karena itu baik ruhruh yang tak pernah meninggalkan maqam-nya yang dekat kepada Allah begitu juga para malaikat yang datang dan pergi diantara langit dan bumi mengenalnya, dan rahmatnya meluas ke ujung yang paling jauh dari langit dan juga ke dunia ini.
Tuhannya mengangkat dia melebihi tingkatan jasmaniah dan ruhaniyah. Bahkan Muhammad dibawa ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Disana Tuhannya menempatkan didalamnya keilahiahan dan ketuhanan Dirinya Sendiri supaya menambah kedekatannya pada-Nya melalui sifat-sifat umum, sedemikian sehingga ketika Dia membawanya dekat dengan Dia dan berbicara dengannya, dia dapat mempunyai kekuatan untuk menanggungnya.
Dengan kekuatan tersebut dia dapat merenungkan Kehadiran Ilahiah, melihat rahasia-rahasia dibawah cahaya Ketunggalan Tuhannya, mendengarkan akan tanda-tanda dalam Perkataan-Nya, menghirup wangi Kasih sayang-Nya, memanjat ke puncak-puncak ketinggian bahkan lebih dekat pada kemegahan Tuhan.
Dengan demikian,meninggalkan semua manusia di belakangnya, dia bersabda:
Aku tidak seperti salah satu dari kalian. Karena Aku punya waktu dengan Tuhanku yang tak ada yang lainnya dapat masuk kecuali Tuhanku, bahkan tidak pula para malaikat yang sangat dekat dengan-Nya atau para nabi lainnya yang telah Tuhan turunkan dengan sebuah misi.
Ini adalah sebuah cangkir yang darinya tidak ada selain dia yang diperbolehkan minum. Ini adalah pengantin wanita yang tidak akan diperlihatkan pada yang lainnya. Ini adalah tempat yang dibuat hanya untuknya pada puncak empat tingkatan yang menujunya dia diangkat.
Tiga tingkatan dibawahnya mungkin dicapai oleh yang lainnya: disana mereka yang berhak atas Kemurahan Allah dapat berkumpul, menjadi kagum Dan apa itu Maqam Terpuji yang padanya Tuhan berjanji
untuk mengangkatnya ketika Dia berfirman :
Mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkatmu ke maqam terpuji.
Tahap pertama diperoleh dalam alam materi ini, dimana dia berdiri diantara manusia dan menginspirasi orang dengan kedamaiannya; dimana mereka mengambil keuntungan dari risalah suci yang dia bawa dan diberkati oleh kehadirannya semata diantara mereka,sebagaimana Allah berkata tentangnya:
Tidaklah kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta.
Dan dia diperintahkan berdiri diatas panggung dan diamanatkan:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia Sesungguhnya Allah tidak memberi petunju kepada orang-orang yang kafir (Q.S. Al-Maidah,67)
Dia mengajarkan orang-orang yang beriman jawaban atas pertanyaan yang mereka tanyakan pada hari Pembalasan. Dia menasehati mereka bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini, bagaimana menyembuhkan mereka yang sakit hatinya, bagaimana memberikan mereka cinta
Semua ini dan selebihnya dilakukan di atas muka bumi ini dan dalam kehidupan ini pada tahap awal maqam terpuji yang diberikan pada junjungan kita Muhammad.
Tahap kedua yang padanya dia diangkat adalah di Hari Akhirat. Ketika umat manusia dibangkitkan dan berdiri pada pengadilan akhirat di Hari Penghakiman dia akan ada disana untuk mejadi perantara (pemberi syafaat) bagi seluruh umat manusia.
Pada hari ketika Ruh dan para malaikat berdiri berjejer, tidak ada yang berbicara kecuali dia yang Tuhan Yang Mahapengasih ijinkan, dan dia
berbicara dengan benar (Q.S An-Naba’,38)
Maka dia berdiri diatas kursyi sedangkan para malaikat dengan heningnya berdiri dengan penuh perhatian pada sisi kanannya, semua manusia, dalam kegugupan, dalam lautan peluh mereka, berkumpul mengitarinya. Dan dia memohon pada Tuhannya untuk mengampuni mereka:
Oh umatku! Oh umatku! Dia berkata. Dan jawaban datang: Rahmat-Ku, Rahmat-Ku atas mereka
Langkah ketiga Maqam Terpuji membimbing ke Surga, rumah abadi para shidiqin. Penghuninya akan memperoleh hak mereka, dari tangan Muhammad. Bidadari surgawi akan bermekaran, memperhatikan dia yang berjalan diantara mereka.
Surga kesenangan menjadi lebih manis, bunga-bunga tamannya mekar, buah-buahan matang, hijab-hijab terangkat, menyingkap rahasia-rahasia ilahi. Semuanya berbahagia dan damai, tidak ada gangguan, semua karena kehadirannya.
Langkah keempat dimana dia naik, puncak terakhir dari Maqam Terpuji, adalah sebuah tempat yang hanya Muhammad s.a.w bisa mencapainya. Yaitu sebuah tempat dimana Allah Ta’ala Terkasih dapat dilihat. Dalam mi’rajnya :
Sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad apa yang telah Allah wahyukan. (Q.S. An-Najm, 7-10)
Dan Muhammad melihat Tuhannya.
Sekarang buah yang berharga Pohon Eksistensi sudah matang. Dalam kerang eksistensi, mutiara unik rahasia rahasianya dibentuk.
Ketika Allah mengucapkan perkataan suci kun! dan Pohon Eksistensi menjadi, Pohon itu bukan tujuan dari penciptaannya. Tujuannya adalah buah tunggal. Dengan demikian ia diperhatikan, ditujukan dan dijaga dengan secara seksama ketika bunga-bunganya bermekaran, buah-buahnya terbentuk dan matang, sedemikian sehingga satu buah dapat dipetik dengan hati-hati untuk dipersembahkan kepada Pemiliknya.
Maka ia dicuci dan dipoles dan didandani dengan indah seperti pengantin wanita dekat dengan para hadirin yang suci, semua dipersiapkan untuk diarahkan menuju Pembuatnya.
Maka undangan datang. Tuhannya berkata:
Berdirilah, wahai anak yatim di dalam rumah Abu Thalib, Dia yang menginginkanmu dengan-Nya telah merendahkan Dirinya Sendiri untuk menerimamu.
Dan Tuhannya mengirimkan pembantu terbaik kerajaan surgawi-Nya untuk membawa Muhammad kepada-Nya. Dan ketika dia datang kepadanya, dia mendapatinya tertidur di ranjang. Dia berkata:
Wahai Jibril, kemana saya sedang dibawa?
Jibril menjawab:
Wahai Muhammad, “dimana” sudah tidak ada. Tidak ada lagi jarak atau ruang antara engkau dan Dia yang memanggilmu. Aku hanya diutus sebagai pembawa berita dari Dia Yang Kekal. Aku tidak lain hanyalah satu dari para hamba-Nya dan kami turun ke bumi Tapi dengan perintah dari Tuhanmu (Q.S. Maryam, 64)
Milik-Nya apa yang sebelum kita dan apa yang dibelakang kita dan apa yang ada diantara semua ini....
Muhammad bertanya:
Apa yang Tuhanku inginkan dariku?
Jibril menjawab:
Kamu sendiri adalah apa yang diinginkan oleh kehendak Pencipta dari semua keinginan. Segala sesuatu yang diinginkan diharapkan karena ada jejakmu didalamnya, dan engkau adalah yang sangat diinginkan karena Dia yang membuatmu sebagai yang terbaik dari semua ciptaan.
Engkau adalah kristal jernih dari cangkir cinta. Engkau adalah mutiara dari manifestasi-Nya. Engkau adalah buah dari Pohon Eksistensi. Engkau adalah mentari pengetahuan yang bersinar. Engkau adalah bulan purnama keanggunan- Nya. Bumi dihamparkan dibawah kakimu hanya untuk engkau berdiri diatasnya. Kecantikan dunia ini terjadi untuk merayakan kedatanganmu. Cangkir cinta dipenuhi hanya untukmu meminumnya.
Maka berdirilah! Pesta dipersiapkan menghormatimu di surga. Semua penduduknya telah mengumumkan kedatanganmu diantara mereka. Para malaikat melantunkan kasidah pujianmu. Meskipun mereka telah melihat namamu tercantum dekat dengan Tuhan mereka di udara surga dan menghirup napas ruhmu, mereka rindu untuk melihat raga dan jiwamu.
Maka datanglah untuk menghormati kerajaan surgawi sebagaimana engkau telah menghormati dunia lebih rendah ini. Sebagaimana dunia yang tandus ini diberkahi oleh sentuhan kakimu, mari datang berdiri diatas puncak langit-langit untuk memberkahi alam malakuti
Tiada ulasan:
Catat Ulasan