Jumaat, 21 Januari 2011

POHON EKSISTENSI …IBNU ‘ARABI Diterjemahkan oleh: Deddy Djuniardi, AAUWABDDAM* * Ayatullah ENTRI 6

Muhammad adalah Utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.

Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus
diatas batangnya…Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan diantara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath, 29)

Dan dia berfirman tentang orang dari golongan kanan yang dirahmati, buah dari tunas yang condong ke kanan ketika ia bertunas dari benih kun:…Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai -Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orangorang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), MahaMengetahui
(Q.S Al-Ma’idah, 54)

Dan Allah berfirman tentang mahluk-mahluk golongan kiri yang tak beruntung, buah-buah busuk dari tunas yang condong ke kiri ketika ia bertunas dari benih yang samaTetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka memohon ampuna (Q.S Al-Anfaal,33)

Karena itu, Tuhan melingkupi seluruh dunia, dengan rahmat,yaitu Muhammad s.a.w, dan menyempurnakan agama- Nya, yakni Islam.

Pesan-Nya pada umat manusia dituntaskan dalam Al-Qur’an. Dia menciptakan mahluk untuk kepentingan Muhammad, dan dalam bentuknya.
Bentuk Adam dan anak cucunya tercipta dari bentuk namaMuhammad. Bulatnya kepala mereka datang dari huruf arab M. Dua tangan yang menggantung dari dua sisinya masing-masing merupakan bentuk huruf H. Perut seperti M yang kedua dalam tulisan Muhammad, dan
kaki yang terjulur adalah dari huruf Arab D. Karena itu, Tuhan menulis nama Kekasih-Nya dalam bentuk manusia

Sekarang pikirkan bagaimana cipataan lainnya, itu tidak lain adalah duplikat dari tubuh dan jiwanya. Karena alam tidak tunggal tetapi ada dua. Satu adalah alam materi dan yang lainnya adalah alam ruhani; yaitu alam yang tampak dan yang kasat mata.

Tubuh Muhammad menjadi model untuk alam yang tampak, dan alam ruhani diinspirasi oleh jiwanya yang diberkati. Dengan demikian kerapatan dan berat sesuatu dalam alam yang lebih rendah adalah seperti beratnya eksistensi materialnya diantara kita semua.

Dan keindahan serta keanggunan surgawi alam ruhani adalah seperti jiwa ilahiahnya. Semua gunung di bumi mempertahankan bumi pada tempatnya seperti tulang tulangnya yang menyangga tubuhnya yang diberkati dan semua air dalam dunia ini, sebagian diam, sebagian mengalir, sebagian manis, sebagian pahit, adalah seperti darah yang mengalir dalam pembuluhnya, atau tegak pada sendi-sendinya, dan seperti sistem pengeluaran dari tubuh: manis seperti air liurnya, yang membuat manis apa yang diminum dan dimakan; atau asin seperti air mata yang melembabkan dan melindungi mata; atau pahit seperti cairan dalam telinga, yang menolak lalat dan serangga.

Permukaan bumi ini seperti tubuhnya yang diberkati. Tanah yang subur seperti tempat dimana rambut tumbuh; tanah kering seperti tempat dimana tidak ada sesuatu. Dan danau yang besar yang darinya air mengalir, yang terbagi kedalam sungai-sungai kecil, yang membasahi tanah untuk kepentingan umat manusia, adalah seperti jantungnya yang memompa darahkedalam arteri dan pembuluh darah kecil, mencapai semua bagian dari tubuhnya yang diberkati, yang menjaganya tetap hidup.

Langit diatas adalah seperti simbol yang terlihat dari alam spiritual yang tidak dapat kita lihat. Disana Tuhan telah menempatkan matahari dan bulan memancarkan cahaya kepada manusia:

Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? Dan dari sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?
(Q.S Nuh, 15-16)

Dengan cara serupa, Dia telah menempatkan ruh dalam tubuh untuk membuatnya bersinar, untuk mencari jalan yang benar dalam kehidupan. Dan pada akhirnya, ketika ruh pergi, mayat ditinggalkan dalam kegelapan, seperti malam pada bumi ketika matahari terbenam.

Akal manusia seperti bulan: pada saat tertentu lebih suram, dan pada saat lain lebih terang. Ketika pertama kali muncul ia adalah suatu yang suram, bulan sabit tipis, seperti akal anak-anak. Kemudian ia tumbuh menjadi bulan purnama, dan kemudian tereduksi menjadi tidak ada.

Demikianlah manusia memperoleh kekuatan penuh pada umur empat puluh tahun dalam pertengahan hidup. Kemudian mereka menurun.
Allah telah menciptakan lima planet di langit:

Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. Aku bersumpah demi bintang-bintang (Q.S At-Takwir, 14-16)

Saturnus, Jupiter, Mars, Venus, dan Merkurius adalah seperti panca indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa pada seorang manusia, yang akan Tuhan panggil sebagai saksi pada Hari Pembalasan

Kemudian jauh diatasnya, dalam langit yang tak terlihat, Tuhan telah membuat ‘Arsy dan Kursyi Dia yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam diatas ‘Arsy (Q.S As-Sajdah, 4)

Dimana Dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kesana. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al-Hadid, 4)

Dia tempatkan ‘Arsy sebagai sebuah petunjuk yang kepadanya hati orang yang beriman seharusnya menghadap, sebuah tanda yang kepadanya tangan seharusnya diangkat dalam shalat. Itu bukanlah dimana Hakikat-Nya dan bukan pula dimana Sifat-sifat-Nya bersemayam. Dia berfirman : Yang Maha Pengasih, yang bersemayam diatas‘Arsy (Q.S Tha Haa, 5)


Yang Maha Pengasih tidak lain adalah satu dari sifat-sifat-Nya dan eksis dalam pujian kepada-Nya, dan sesungguhnya adalah manifestasi dari Hakikat-Nya, dan juga dimanifestasikan dalam ciptaan-Nya.

Sementara Hakikat-Nya tidak diciptakan,‘Arsy adalah sesuatu yang diciptakan. Ia tidaklah disandarkan pada-Nya, bahkan tidak pula dekat dengan Dia; tentu saja tidaklah Dia duduk diatasnya, atau memerlukannya.

Sedangkan Kursyi, itu merupakan sebuah gerbang menuju rahasia-rahasia-Nya dan tirai yang menutupi cahaya ilahiah-Nya, yang dengannya Dia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.

Kursyi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi Maha Besar.(Q.S Al-Baqarah, 255)

Dia telah membuat dada manusia seperti model untuk Kursyi-Nya, dimana semua pengetahuan masuk dan keluar untuk digunakan. Ia seperti halaman depan dengan dua pintu: yang satu menuju pada hati dan lainnya menuju jiwa yang menyuruh pada kejelekan.

Maka semua kebaikan yang masuk dan semua tindakan yang salah yang memasuki jiwa, yang keluar sebagai tindakan baik dan buruk, dihasilkan dari dada, sebagaimana firman Allah:

Dan apa yang tersimpan dalam dada dilahirkan (Q.S Al-‘Adiyat, 10)

Dia telah membuat hati manusia sebagai model dari ‘Arsy di langit. ‘Arsy di langit diketahui ada, tapi ‘Arsy-Nya dalam hati dibuat untuk menjadi rumah-Nya. ‘Arsy-Nya di langit tidak memuat Dia, Tapi ‘Arsy-Nya dalam hati manusia selalu ada dalam penglihatan-Nya: itu dimana Dia menurunkan dan memanifestasikan Dirinya sendiri, dan Dia mencurahkan Rahmat-Nya padanya dari langit. Allah berfirman

Aku tidak muat kedalam langit dan bumi yang Aku ciptakan, tapi Aku muat kedalam hati hamba-Ku yang beriman. (Hadits Qudsi)

Kemudian Allah menciptakan Surga dan Neraka untuk kehidupan di Akhirat kelak. Dia mendandani Surga-Nya dengan keindahan dan menyiapkannya untuk kesenangan dan kedamaian seseorang yang Dia cintai.

Dia membuat Neraka menjadi sebuah gambaran kemurkaan-Nya untuk hukuman orang orang jahat.

Surga adalah refleksi dari semua amal baik yang telah dilakukan, dan Neraka dibentuk dalam gambaran semua kecelakaan yang disebabkan oleh semua penghuninya.

Seperti halnya Surga dalam kehidupan ini, harta dari semua kebaikan ada dalam titik hitam didalam hati itu – hati dari hati hamba-Nya yang beriman.

Disanalah tempat Dia mewahyukan Diri-Nya, dimana wahyu dan inspirasi ilahiah turun, dimana doa yang tulus datang; ia adalah sumber cahaya ilahiah yang menunjukkan jalan yang benar.

Dan Neraka terkunci dalam jiwa manusia yang menyuruh pada kejahatan: kemauan terdalam yang gelap dari keinginan keinginan kotor. Dalam kegelapan totalnya seseorang ditipu oleh imajinasinya, melihatnya sebagai sebuah realitas, dimana pandangan jahat mengobarkan api dosa.

Kemudian Allah menciptakan Lauhul Mahfudz dan Pena untuk menulis, menetapkan segala sesuatu yang ada, yang telah ada, dan yang akan terjadi sampai akhir zaman.

Dan Dia menciptakan para malaikat untuk melakukan apa yang Dia perintahkan pada mereka untuk dilakukan. Mereka mendengar dari Tuhannya tentang penciptaan, pemusnahan, kehidupan, kematian, konfirmasi, perubahan, penyusutan, tambahan; semua yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi dalam semua ciptaan-Nya.

Lidah manusia seperti Pena, dan dada manusia seperti Lauhul Mahfudz. Apa saja yang dikatakan ditulis dalam dada sebagai ingatan untuk diingat, dan apa saja keinginan hati diangkat ke lidah, yang menginterpretasikannya secara batin.

Allah memilih indera sebagai pembawa berita dari hati. Telinga adalah mata-mata hati, mendengarkan rahasia-rahasia. Mata dalam hati diperkejakan sebagai pengawas dan penjaga. Lidah diberi tugas menjadi penterjemah hati, yang melaluinya hati berbicara dalam kata-kata yang orang dapat pahami.

Dan Tuhan menciptakan properti tertentu pada manusia sebagai bukti Tuhannya dan kebenaran akan kenabian Muhammad s.a.w. Itu adalah jiwa. Manusia, yang Dia ciptakan sebagai lambang alam semesta, adalah sebuah alam; sebuah kerajaan dalam dirinya sendiri.

Kerajaan ini memerlukan raja untuk mengendalikannya, maka Allah menciptakan jiwa untuk mengaturnya. Pemimpin ini sendirian, ia tersembunyi dari mata: tak ada seorang pun mengetahui dimana dia.

Tidak ada sehelai rambut yang bergerak dalam tubuh tanpa sepengetahuan jiwa. Jiwa membuatnya bergerak pada kali pertama, dan tak ada yang terlihat atau dirasakan atau dilakukan, melainkan semuanya tersimpan dalam jiwa

Sekarang sebagai kerajaan manusia, lambang alam semesta terlihat dan tak terlihat, memerlukan jiwa sebagai rajanya, maka ciptaan lainnya juga memerlukan pemimpin yang kualitasnya seperti jiwa manusia: satu dan unik, tersembunyi dari mata, tidak seperti sesuatu yang diketahui atau dapat diketahui; Sesuatu yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam kerajaannya dan penyebab semua yang terjadi, siapa yang masuk dan keluar dengan segala sesuatu tanpa bersama dengan mereka; tak terlihat, tak tersentuh, diluar pencapaian, sangat berkuasa….dan bahkan semua ini tak ada hubungannya dengan Dia:

Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya. Dan Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat (Q.S Asy-Syura, 11)

Allah mengirimkan pada ciptaan-Nya dua khalifah. Satu yang hadir diantara mereka, seperti mereka. Yang lainnya tersembunyi dari mata, ruh.

Yang jelas adalah Muhammad s.a.w, utusan Allah. Yang tersembunyi adalah malaikat Jibril, yang membawa wahyu-wahyu Allah kepada Muhammad tanpa terdengar atau terlihat atau dikenali

Tiada ulasan:

Catat Ulasan