Demikian juga manusia, lambang penciptaan. Jiwa, pemimpin kerajaan manusia, mempunyai dua wakil, satu yang tak terlihat dan lainnya material. Yang tersembunyi adalah kehendak; sedangkan yang material adalah lidah. Kehendak manusia mempunyai maqam Jibril dalam kehidupan manusia, yang membawa wahyu dari suara hati ke kesadaran yang diucapkan oleh lidah. Dan ketika lidah mengungkapkan apa yang kehendak telah turunkan, ia ada dalam posisi utusan Allah,Nabi.
Maka carilah makna dari segala sesuatu dalam dirimu sendiri. Kamu akan memperoleh dalam inti dirimu kebenaran kenabiannya dan risalah ilahiah yang dia bawa. Kamu juga akan mendapatkan, dalam kesangat wujudan dirimu, eksistensi hukum ilahiah yang dia tetapkan. Kamu akan menemukan kesamaan dalam sifat alamiah dirimu atas apa yang dia lakukan dan katakan.
Allah menempatkan pada akar tanganmu lima tulang yang darinya lima jari tangan keluar, masing-masing dalam lima bagian. Pondasi hukum Islam yang suci ditegakkan atas lima pilar: bersaksi bahwa tidak tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan-Nya; shalat harian; zakat; puasa di bulan Ramadhan; dan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
Seperti lima ruas tulang pada jarimu, ada lima kali shalat dalam Islam, pada waktu fajar, siang, sore, maghrib, dan malam. Zakat berkenaan dengan lima hal: hewan ternak, pertanian, buah-buahan, logam berharga, dan barang jual beli.
Dan anggota ahlul bait Rasulullah yang diberkati juga ada lima : Muhammad s.a.w, ‘Ali, Fathimah, Hasan dan Husayn Rahmat Allah atas mereka semua.
Dengan demikian Allah telah membuat dalam telapak tanganmu sendiri tanda-tanda yang atasnya peribadatanmu tergantung, hidup sesuai dengan hukum, serta dalam mencintai dan meniru Nabi dan mereka yang dia cintai dan yang mencintainya.
Lima pilar Islam direpresentasikan dalam dirimu dengan lima indera: matamu untuk melihatnya, telingamu untuk mendengarnya, tanganmu untuk merabanya, hidungmu untuk mencium wanginya, dan lidah untuk merasakan manisnya.
Maka jika kamu menggunakan lima inderamu dengan cara yang benar, kamu akan mengetahui bahwa semua dan segala sesuatu dihasilkan dari lima prinsip dalam Islam.
Dan dengan melaksanakan lima kewajiban agama itu kamu akan mengetahui kebenaran segala sesuatu dan menerima bagian keuntunganmu dari apa pun yang kamu lihat, dengar, raba, cium, dan rasa.
Diatas semua itu, kamu akan diajari makna segala sesuatu, dan akan mengalami serta mengenal Tuhanmu dan dirimu sendiri. Matamu, dalam keindahan dari semua yang mereka lihat,akan mengundangmu dalam penghormatan untuk melaksanakan shalat lima waktumu. Nabi bersabda :
Shalat adalah cahaya mataku (Al-Jami, as-suyuti) Ketika kamu menyentuh sesuatu, tanganmu akan mengetahui bahwa apa yang mereka pegang bukanlah kepunyaanmu, mentaati perintah Allah
Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka (Q.S At-Taubah, 103)
Dan kamu akan memberi sedekah. Ketika kamu merasakan sesuatu, lidahmu akan mengingatkanmu pada mereka yang lapar dan mengundangmu untuk melakukan puasa.
Ketika telingamu mendengar seseorang menyeru, mereka akan mengingatkanmu pada panggilan Penciptamu, yang meminta Nabi-Nya untuk menyeru :
Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji (Q.S Al-Hajj, 27)
Dan ketika kamu mencium sesuatu, hidungmu akan memanggilmu
untuk mencari napas rahmani Yang Maha Kasih, sebagaimana Nabi pernah berkata :
Sesungguhnya Aku mencium wangi napas Yang Maha Pengasih datang dari arah Yaman.
Semoga Allah memberimu kesadaran atas apa yang kelima indera persepsi.
Ketika Allah menciptakan bapak kita Adam, Dia menempatkan cahaya Muhammad, mahluk-Nya yang pertama diciptakan, pada dahi Adam. Ketika para malaikat bertemu Adam cahaya tersebut, tapi Adam mengacuhkannya, karena tidak dapat melihat cahaya ilahi mereka memberi hormat dan salam atas Muhammad bersinar pada dahinya sendiri. Maka dia berdoa pada Pembuatnya seraya berkata :
Oh Tuhanku, Aku cinta untuk melihat cahaya jiwa Muhammad, Kekasihmu, yang akan Kau bawa ke bumi sebagai salah seorang anak masa depanku. Maka mohon gerakkanlah itu dari dahiku ke tempat dimana aku dapat melihatnya.
Kemudian Allah menerima doanya, dan kilatan cahaya ilahiah bersinar dari ujung jari telunjuk Adam. Dia mengangkatnya dan berkata :
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan rasul-Mu
Karena itu mengapa jari telunjuk disebut “yang indah” dan diangkat dalam penegasan ketunggalan Allah dan keunikannya dalam Islam
Kemudian Adam memohon pada Penciptanya:
Ya Tuhanku, apakah akan ada sesuatu dari cahaya Ilahiahmu yang ditinggalkan dalam diriku untuk kelahiranmereka yang terpilih lainnya?
Dan Tuhan bersabda :
Ya
Demikian yang kamu pegang sebagai sesuatu yang benar sebagaimana apa yang mereka pegang sebagai kebenaran.Untuk mengingatkanmu atas lima anggota ahlul bait Nabi: Muhammad, ‘Ali, Fatimah, Hasan dan Husayn, yang darinya Allah membersihkan semua ketidakmurnian, sebagaimana Dia berfirman:
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sesuci-sucinya
(Q.S. Al-Ahzab,33)
Dan Nabi berkata :
Ayat ini tentang kami, ahlul bait – tentang aku, dan‘Ali, Fatimah, Hasan, dan Husayn (As-Suyuthi)
Lima jari dari masing-masing kakimu juga sebagai pengingat. Lima jari kaki kananmu bermakna untuk tetap mengingatkanmu akan shalat lima waktu yang Allah telah wajibkan padamu, supaya kamu berdiri diatas kakimu menghadap Tuhan dalam shalat dan dalam penghambaanmu pada Tuhan di dunia ini dan dalam kehidupan ini. Lima jari kaki kirimu adalah pengingat untuk membayar zakat, yaitu lima koin perak untuk setiap dua ratus koin yang kamu punya.
Sebagaimana Penciptamu telah menjadikan kakimu berdampingan dengan kokoh di atas bumi, pentingnya shalat dan memberi zakat adalah penghambaan yang sepadan pada Tuhanmu selama kehidupanmu di dunia ini.
Tuhanmu juga telah memberimu sesuatu dalam kehidupanmu untuk mengingatkanmu akan kematian dan kebangkitan kembali serta rasa kedamaian dari kesengsaraan/ siksaan yang kamu akan rasakan dalam kuburmu. Yaitu tidur,dan mimpimu ketika tidur.
Ketika tertidur, seseorang seolah-olah meninggal, tidak dapat mendengar, melihat atau bertindak. Kemudian kita bermimpi. Dalam mimpi kita, kita diberi sebuah penglihatan selain dari apa yang kita lihat ketika terbangun, dan mendengar dengan telinga selain dari yang biasa kita punya. Kita datang dan pergi, makan dan minum di tempat lain, di saat lain. Kamu bergembira atau menderita, persis seolah-olah kamu sedang menunggu dalam pusaramu sebelum kebangkitan kembali.
Kemudian kamu terbangun dari tidur lelapmu, bukan oleh kehendak dirimu sendiri atau pilihanmu, sebagaimana kamu akan dibangkitkan dari kematian pada Hari Pembalasan apakah kamu suka atau tidak.
Mereka yang menolak hari kebangkitan, biarkan mereka tidur tanpa terbangun! Biarkan para pemimpi di siang bolong yang percaya hanya pada kehidupan di dunia ini menolak pengadilan Hari Pembalasan. Bagaimana mereka akan menjawab Hakim pada Hari Pembalasan?
Setelah memperhatikan dirimu sendiri, sekarang perhatikanlah sekelilingmu. Apakah kamu lihat bahwa Sang Pencipta telah menciptakan mahluk hidup dari tiga keturunan? Dia berfirman :
Allah menciptakan setiap yang hidup dari air; Sebagian dari mereka merangkak diatas perutnya…Seperti ular dan cacing Dan sebagiannya adalah mereka yang berjalan dengan dua kakinya Seperti manusia dan burung, Dan sebagian dari mereka ada yang berjalan dengan empat kaki(Q.S. An-Nur, 45)
Seperti hewan berkaki empat lakukan. Maka sebagian dari mereka ada pada mukanya seolah-olah mereka sujud dalam shalat, sebagian dari mereka berdiri seperti dalam posisi berdiri dalam shalat, dan yang lainnya bengkok seolah- olah sedang membungkuk dalam shalat.
Pohon-pohon dan batu-batu yang tegak hanya dapat berdiri. Mahluk hidup yang merangkak tidak dapat berdiri atau membungkuk (rukuk). Dan mereka yang punya empat kaki tidak dapat berdiri atau sujud,tetapi semua mereka itu tidak mempunyai keinginan mereka sendiri dan hanya tunduk pada kehendak Sang Penciptanya saja.
Dan dalam semua yang mereka lakukan, mereka memuji-Nya,begitu juga segala sesuatu yang Dia ciptakan.Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak adasesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. (Q.S Bani Israil, 44)
Manusia berbeda. Pada kemanusiaan, yang untuknya Dia telah ciptakan semua ciptaan lainnya, Allah telah memberikan sebuah kehendak. Hal itu sedemikian sehingga dirimu sendiri bisa memilih untuk memuja-Nya dalam semua cara seperti semua ciptaan-Nya lainnya mengingat-Nya:
…ingatlah Dia ketika berdiri,rukuk, atau berbaring… (Q.S Ali ‘Imran, 191)
Dalam dirimu, segala puji dari semua ciptaan-Nya dimanifestasikan. Maka Dia mentakdirkanmu sebuah cara untuk berdoa yang menggabungkan cara-cara segala sesuatu berdoa, sedemikian sehingga kamu dapat memperoleh berbagai keuntungan.
Kamu ada di puncak, artinya menjadi yang terbaik dari semua yang ada. Kamu adalah yang terpilih diantara semua hamba-hamba Allah.
Kamu adalah tujuan dari seluruh ciptaan lainnya, yang Dia ciptakan dalam bentukmu dan untuk kepentinganmu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan