MENGENAL TUHAN
Ayahdi PakNgah
Allah mengenalkan diri-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya sebagai anugerah bagi mereka. Allah membuat mereka takut akan Keagungan-Nya, berharap akan Kemurahan-Nya, dan sangat takut akan Ketuhanan-Nya.
Mereka
memperoleh semua ini dari makrifat mereka tentang Keagungan, Kemurahan, dan
Ketuhanan-Nya. Cinta mereka diperoleh dari Kecintaan-Nya kepada mereka. Iman
adalah Manifestasi Cinta Allah dan Kegembiraan-Nya kepada seorang mukmin.
Allah
gembira dengan perbuatan (baik) seorang mukmin dan karena itu Dia mencintainya.
Inilah rahasia (cinta) yang terjalin antara Allah dan hamba-Nya. Allah
menjadikan cinta sebagai inti makrifat hamba-Nya. Dengan cinta itu ia
mencintai-Nya, takut kepada-Nya, dan berharap kepada-Nya.
Inilah
satu aturan yang berlaku untuk semua. Cinta Allah mendahului cinta manusia
kepada-nya, dan cinta Allah kepada manusia merupakan rahasia Allah yang telah
ada dalam kehendak dan Takdir-Nya. Allah memberikan kepada hamba-Nya yang
bertaubat dari segala kemaksiatan-Nya. Allah sangat bergembira dengan
kembalinya seorang hamba dari jalan kemaksiatan.
Rasulullah bersabda,
"
Allah lebih senang dengan taubatnya seorang hamba dibanding rasa senang seorang
yang kehilangan untanya, yang membawa semua perbekalan dan perlengkapannya,
dalam sebuah peperangan. Orang itu mencari untanya kemana-mana, sehingga ia
putus asa dan nyaris binasa.
Kemudian
ia berkata dalam hati, aku harus kembali ketempat pertama aku kehilangan unta,
dan lebih baik aku mati disana, diapun kembali ke tempat itu dan disana ia
menemukan untanya, beserta seluruh perbekalan dan kelengkapannya. Dia hampir
tak boleh mengendalikan diri karena begitu senang
Selain
mendapat rahmat yang diberikan Allah kepada muwahhid umum, kalangan khusus
dimasukkan ke dalam pintu rahmat, sehingga mereka sampai pada rahmat yang
paling agung ( al-rahmah al-uzma') yang darinya keluar seratus rahmat yang
telah ditetapkan Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Dalam
rahmat yang paling agung itu ada cinta-Nya. Ketika memasukinya, mereka
tenggelam didalamnya. Di dalamnya terdapat cinta dan kehendak-Nya ( al-masyi'ah
). kemudian Allah membukakan untuk mereka pintu al-masyi'ah dan menjadikan
mereka orang yang meraih cinta-Nya ( mahabbah ). ketika Allah membukakan bagi
mereka pintu mahabbah, mereka melupakan sesuatu selain Dia, jiwa mereka larut
dalam manisnya cinta yang mereka peroleh.
Ketika
itu, terputuslah segala hubungan dan keterkaitan mereka selain Dia, ketika
mereka telah tiba pada kedudukan yang begitu dekat kepada-Nya, jiwa mereka
tersucikan dari segala kotoran dan noda. Setelah terputus dari segala sesuatu
selain Dia, dan setelah berada dalam kesucian jiwa seperti itu, mereka mencapai
titik ketika mereka benar-benar merasakan dan menyaksikan ketunggalan-Nya.
Dalam
kondisi seperti itu, mereka bisa berkata : Ya Wahidi ( Wahai Yang Satu ). Jika
Dia menjawab Benar, dan Aku mengabulkanmu, makai a termasuk Ahlul Qabdhah (
orang yang berada dalam genggaman-Nya ). yaitu orang yang disebutkan Rasulullah
saw dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Beliau bersabda :
"
Bergegaslah kalian dan al-mufarridun akan mendahului kalian " Mereka para
sahabat bertanya : Siapakah al-mufarridun itu, wahai Rasulullah ?
Beliau bersabda :
"
Mereka adalah orang yang senanatiasa berzikir kepada Allah. Zikir akan
meringankan beban ( dosa-dosa ) mereka, sehingga mereka datang pada hari kiamat
dalam keadaan ringan ( tanpa beban dosa )."Khauf adalah takut akan
keagungan-Nya, raja' adalah mengharap rahmat-Nya, khasyyah adalah takut akan
kebesaran-Nya, dan hubb adalah cinta-Nya kepadamu, sehingga kau mencintai-Nya.
Khawf, raja' dan khasyyah muncul dari dirimu karena keagungan-Nya, sedangkan
hubb muncul pertama kali dari Allah, kemudian Ia meletakkannya pada dirimu,
sehingga kau mencintai-Nya.
Cinta
yang Dia letakkan pada dirimu merupakan rahasia yang terbentuk dari cahaya
makrifat dan cahaya Tauhid sebagai satu kesatuan. Makrifat adalah bagian luar (
lahir), sedangkan cinta adalah bagian dalam ( batin ), layaknya inti sesuatu.
Karena itu, seperti telah kami katakan kedudukan cinta dan makrifat adalah
seperti inti batang pohon dari pohon itu sendiri.
Renungan:-
Ngelmu iku, kelakone kanthi laku Lekase lawan kas, tegase kas nyantosani Satya
budya pangekese dur angkara
Terjemahannya :
Ilmu
itu, harus diperoleh melalui laku (belajar) Dalam belajar niatnya harus kuat
& mantap
Sabar
tawakal untuk menghancurkan sifat angkara murka.
Kemudian
Dia memilih seorang dari hamba-Nya dan membukakan baginya pintu cinta-Nya,
sehingga apa yang ada dalam hatinya naik dan terus menuju Zat yang ia sembah.
Hatinya terus naik menuju-Nya, sementara cinta Allah kepadanya terus bertambah,
sehingga ia terbenam dan larut dalam cinta-Nya.
Karena
asal cinta ini adalah rahasia, maka ia dituntut untuk merahasiakan hubungan
antara dirinya dengan Tuhannya. Dia tidak boleh menunjukkannya kepada siapapun,
sehingga tetap terjaga sebagai rahasia antara dirinya dan Tuhannya. Jika ia
membocorkan rahasia ini, maka besok atau lusa ia pasti akan diminta untuk
membuktikan kebenarannya, dan jika ternyata ia tidak sanggup membuktikannya, ia
akan menanggung malu.
Perhatikan
bagaimana sikap para sahabat Rasulullah saw, ketika menceritakan anugerah Allah
yang mereka terima berupa Islam. Mereka sangat senang sehingga mereka berkata :
" Sesungguhnya kami mencintai Allah.
Seandainya
kami tahu apa yang Dia cintai, kami pasti akan mengikuti apa yang Dia cintai
itu. " Maka kemudian mereka diuji untuk membuktikan kata-kata ini. Allah
'Azza wa jalla menurunkan ayat : Katakanlah : " Jika kalian ( benar-benar
) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosa kalian. "
Dalam
ayat itu ditegaskan bahwa mengikuti Nabi saw menjadi tanda bahwa seseorang
mencintai Allah. Kemudian Allah juga menguji pengakuan cinta mereka
kepada-Nya dalam firman-Nya : " Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
berperang dijalan-Nya dalam barisan teratur seakan-akan mereka seperti satu
bangunan yang tersusun kokoh. "
Allah memerintahkan mereka untuk berperang di jalan-Nya dengan tegar dan penuh semangat untuk membuktikan ketulusan dan kejujuran cinta mereka kepada-Nya. Ketika mereka terjun kemedan perang, di antara mereka ada yang benar-benar memenuhi perintah itu, ada juga yang tidak memenuhinya, yakni lari dari medan perang karena takut mati. Kepada mereka yang mengaku cinta Allah, tetapi tidak memenuhi perintah-Nya,
Allah Berfirman :
"
Mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat. "Diriwayatkan
dari Abu al-Darda : Ketika mengomentari firman Allah : " Jika Kalian (
benar-benar ) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosa kalian. "
Rasulullah bersabda
:
"
Mencintai Allah adalah melakukan kebaikan, takwa, merendahkan diri kepada
Allah, dan menganggap diri hina dihadibaan-Nya. " Kebaikan adalah
menjalankan semua kewajiban Allah atas hamba-hamba-Nya. Takwa adalah menjauhi
segala larangan-Nya. Merendahkan diri kepada Allah adalah menyerahkan semua
keinginannya kepada keinginan Allah dalam segala urusan.
Sedangkan
menganggap diri hina adalah tidak berangan-angan meraih kedudukan dunia. Dengan
menjalankan keempat perkara ini, ibadah dan pengabdian seseorang menjadi
sempurna.
Nabi
saw adalah hamba Allah dan Rasul-Nya yang diutus kepada umat manusia untuk
menunjukkan kepada mereka cara mengabdi dan beribadah kepada Allah. Karena itu,
Allah mencintai orang yang mencintai Rasul-Nya, seseorang tidak akan meraih
cinta-Nya jika ia tidak mencintai Nabi.
Kemudian
Allah memerintahkan orang yang mengaku mencintai-Nya untuk mengikuti Nabi saw.
Dengan kata lain, mengikuti Nabi saw adalah ciri orang yang mencintai Allah.
Jika ada yang bertanya : " Apa yang harus kami ikuti ? " katakan,
" kita harus mengikuti sirah beliau. dengan cara itu kita akan sampai
kepada Allah.
Sirah
Nabi saw adalah al-abudah ( pengabdian, penghambaan, dan ibadah kepada Allah ).
Sedangkan pilar al-abudah adalah empat perkara yang telah disebutkan diatas.
"
JALAN PULANG
Ayahdi PakNgah
Aku
yang berasal dari nya bermula titik awal kemudian menjadi diri pada badan sendiri menjalani kehidupan
sendiri berbekalkan pertunjuk dan Hidayah Tuhan padaku. Kini aku sedar betapa
keadaanku dan ku tahu pada hujung nanti aku akan kembali pada yang asal jalan
mana perlu aku lalui adakah jalan rahmat atau jalan sesat. Namun yang pasti aku
ingin mengikuti Jalan Rahmat
kerana ia jalan yang membawaku ke tempat selamat, padaku ada 3 jalan besar
iaitu.......
1) jalan
kufur
2) jalan mati
3) jalan sir
iaitu jalan hidup
Setelah
aku tahu dengan pertunjuk dari Ilahi atas didikan guru maka saranan darinya
perlu aku mengikuti jalan sir kerana jalan itu jalan benar lagi membenarkan,. Jalan
yang menemukan aku dengan nya, jalan menyatukan hakikat dengan kenyataannya.
Didalam
hal ini aku perlu bergerak mencari dan menemui nya sebelum aku kembali dan apakah yang perlu aku bawa sebagai bekalan dalam perjalananku
ini,,yah!!!!!
Aku
akan bawa suatu bekalan abadi iaitu hayat, ilmu,
qudrat, irodhat inilah bekalanku, didalam perjalananku itu yg
jauhnya tiada antara dan dekat tiada berbatas
Aku
lelah dan penat mendaki bukit kejahilanku dan mengarung lautan kebodohanku serta
menuruni lurah kealpaanku. Aku berhenti sejenak kerana lapar dan dahaga, maka
aku membuka juadah yangku bawa itu untuk ku santap.
Disaat
aku menikmati hidangan itu dengan taqdirnya aku tersentak dari santapanku itu
kerana aku terfikir datangnya aku dari tempat yang ghaib dan mahu pulang ke
tempat yang ghaib jua ..macam mana ni?
Benakku
bingung memikirkan nya, ku mohon dan ku pohon pada Tuhan akan hajatku ini
walaupun aku tidak mengenalinya secara khusus namun harapanku tetap kepadaNya.
Kuasa
Tuhan mengatasi segalanya aku telah mendapat pertunjuk dari Tuhan iaitu,,,sesungguhnya
hidangan yang kau makan itulah juadah rahsiaku dan kau perlu ingat akan
kedudukan nya padamu........nah!!!!!!
Aku
mula menemukan RahsiaNya, merenungku kedalam diriku sendiri mencari jalan sir dengan
ketekunanku aku menemukan jalan sir itu . Itulah jalan hidup yang ku terima dariNya
sejak dalam kandungan dan untuk kau tahu jalan inilah
jua jalan pulang kita kepadanya.......
Sir
akan lenyap didalam asrorullah.pertemuanku denganNya membuatkan aku tenang
kerana dia yang ku cari kini ku temui harapanku bila pulangnya aku akan dijemput, kembalinya aku akan dinanti, Tuhanku aku menyerahkan diriku padamu maka
kau berbuatlah sekehendakmu kerana Kau lah Maha Kuasa,
asal satu menjadi
dua
itulah aku dan
juga dia
jalan pulangku
menuju kpdnya
agar tenang
selama-lamanya.
Alahai
saudaraku jalan pulangmu itu berada padamu sendiri. Oleh itu pastikan kau
menemuinya agar pulangmu sampat kepada maqom al-wajdul
bil musamma (perhentian yg
sempurna)
ma'ani pulang kepada
maknikam
lenyap sudah isinya
alam
kini bersatu denganmu Tuhan….dalam
syuhud aku ittiqodkan.
terima kasih banyak menjadi jalan kebaikan bagi kami
BalasPadam