Jumaat, 2 Julai 2010

PENGANTAR ILMU HAKIKAT YANG DIWARISKAN Oleh : Fakirabdillah....ENTRI EMPATBELAS ( 14 )



KAMUS SUFI anda .............

MAHAQQAQIN = orang yang menyelidek ilmu batin
MAKLUMAT = yang diketahui = benda benda
MAKRIFAT = mengetahui Allah dengan Allah = Araftu Rabbi Bi Rabbi
MUJAHADAH = proses berjuang mengatasi nafsu / kehendak
MAJZUB = orang yeng tenggelam dalam Allah
MULHID = orang yang tak pedulikan syariat = orang bid’ah

Sambungan dari entri 13...............

PANDANGAN SYEIKH PALIMBANI TENTANG HATI & RUH

Imam Ghazali berpendapat Hati / Ruh / Nafs adalah benda yang sama. Syeikh Abdus Samad Palimbani pula mengatakan Hati ( dan lain lain nama diatas ) adalah TEMPAT bagi Nafs atau DIRI.

Mengikut Palimbani RUH adalah LAPISAN DALAM HATI . Didalamnya terdapat 4 lagi lapisan yaitu SIRR, SIRRUS SIRR, KHAFI & AKHFA sehingga manusia dengan Tubuh Jasmani dibahagian luar terdiri dari TUJUH LAPISAN.

Nafs itu dianggap berpindah tempat dan berubah ALAM mengikut tingkatan kesadaran dan pengetahuan seseorang itu.

PERTAMA – NAFS – AL-AMMARAH

Perjalanannya = Illallah yakni kepada Allah
Alamnya = Alam Ajsam yaitu Jasmani
Tempatnya = Di-dalam dada
Keadaannya = Cenderung kepada kejahatan
Lintasan Hatinya = Syariat
Sifat Sifatnya = Jahil, kikir, loba, takabbur, gemar berkata sia-sia, pemarah, dengki, lalai, suka menyakiti manusia.

Huraian

Nafs atau Jiwa dalam tingkatan ini masih dikuasai hawa nafsu dan belum menghayati nilai nilai keruhanian. Tergolong kedalam Alam Benda bertempat hanya didada masih dalam perjalanan kepada Allah. Belum mengenal Allah sehingga waridnya hanya Syariat.


KEDUA – NAFS AL-LAWAMMAH

Perjalanannya = LILLAH yaitu Kerana Allah
Alamnya = Alam Mithal – Alam Ruh Persaorangan
Tempatnya = Di-dalam HATI
Keadaannya = Mahaballah , kasih akan ibadah
Lintasan Hatinya = Ilmu Tarekat
Sifat Sifatnya = Mencela kejahatan, menyesal diri, banyak berfikir, masih ada ujub dan suka terkenal, sudah mengenal kebenaran dan kebatilan walaupun belum lepas dari kebatilan.

Huraian

Tingkat Nafs ini mencerminkan kejiwaan orang yang sudah mengenal nilai nilai moral dan Ketuhanan. Diaencela kebatilan walaupun dia sendiri belum mampu meninggalkannya. Masih suka mashur kerana ujub dan riak masih bersamanya. Ajaran Ilmu Tarekat telah ertempat dihatinya. Dia sedang dalam perjalanan menuju Allah.

KETIGA – NAFS AL-MULHAMAH

Tingkat ini mencerminkan kejiwaan orang yang sudah sampai ke Tauhid Muqarrabin, Tauhid Sufi Tingkat Pertama. Telah memancar dalam hatinya NUR AL HAQ sehingga ia mampu memandang Alam Wujud ini dari aspek KESATUAN.

Segala perbuatannya dipandang sebagai Perbuatan Allah dan dia menerima segala Perlakuan Allah terhadap dirinya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dia telah mulai Mengenal Tuhannya tetapi Tingkat Makrifahnya belum lagi tinggi kerana ia baru memandang Tuhan melalui Af’alNya dan belum lagi memandang Allah seagai Zat Mutlak tanpa Nama dan tanpa Sifat.

KEEMPAT – NAFS AL- MUTHMAINNAH

Pada tingkat ini kejiwaan manusia itu telah menemukan kembali wujudnya yang pertama dan hati telah mantap kepada Allah. Dia telah memperolehi Ilmu Hakikat dan akhlaknya saperti akhlak para anbia’. Makam ini disebut MAKAM TAMKIN maksudnya TETAP HATI dan MAKAM AINUL YAKIN dan MAKAM IMAN SEMPURNA.

KELIMA – NAFS AL- RADLIYAH

Kejiwaan tauhid orang Shiddiqqin yaitu fana’ dalam tauhid ketahap TIADA WUJUD HANYA ALLAH termasuk dirinya pun tidak wujud. Pada tingkat ini salik melihat Allah sebagai ZAT MUTLAK secara langsung tanpa perantaraan Sifat, Af’al dan Asma’. Tercapai melalui lapisan hati SIRRUS SIRR.
KEENAM – NAFS AL- MARDIYYAH

Pada tingkat ini salik telah kembali dari perjalanan Makrifah Tertinggi yang telah ditemuinya. Dan telah keluar dari khalwatnya dan kembali kedalam masyarakat sebagai pembimbing kejalan Allah.

Dia tidak lagi kuasa oleh Alam Benda kerana kehidupan batinnya tetap mengalir kesedaran khafi yaitu rahasia hati yang tersembunyi. Ia telah mampu memandang keindahan Tuhan Yang Mutlak dan dia sentiasa dalam keheranan.

KETUJUH – NAFS AL-KAMILAH

Ini adalah kejiwaan tingkat tertinggi. Ianya mencerminkan Keesaan Yang Menampakkan Diri Dalam Keterbilangan dan Keterbilangan Yang Menampakkan Keesaan.

Orang yang sampai ketingkat ini adalah manusia yang secara aktualnya merupakan Kenyataan Lahir Allah Yang Kemudian Sekali.

Mertabatnya ialah Wali Allah yang sempurna ( Kamil ) menyempurnakan ( Muakammil ) khusus ( Khawash ) lagi khusus dari yang khusus ( khawash ul khawash ). Dialah INSAN KAMIL seorang QUTUB.

HURAIAN

Ajaran 7 tingkatan nafs adalah pelengkap dari ajaran Mertabat Tujuh yang disesuaikan dengan Ajaran tasauf Al-Ghazali dengan cara palimbani sendiri.

Nafs yang diasuh melalui SULUK berpindah tempat dan berubah ubah nebgikut tingkat keruhanian pembersehan jiwa sesorang. Tatkala kuat dipengaruhi keduniaan dan hawa nafsu ia bertempat didada.

Pada peringkat kelima ia memilikki ALAM LAHUT yakni ZAT ALLAH disebut sebagai MERTABAT AHADIAH. Pada tingkat tertinggi ia memandang Yang Banyak itu Satu dan yang Satu itu Banyak. Yang Satu itulah Allah.

Menurut Dr Quzqain - ajaran ini menjabarkan ajaran WAHDATUL WUJUD Ibnu Arabi dimana Nafs Al-Kamilah dipandang sebagai Penampakan Lahir Allah Yang Paling Sempurna yang mendapat pengwujudan dalam rupa para nabi dan para Wali Allah.

Saudara pembaca yang dihormati,

Barangkali kita juga perlu bertanya kepada diri kita sendiri soalan yakni sebagai manusia biasa bolehkah kita mencapai tingkat Nafs Al-Kamilah itu ?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan