Dari: Kushendratno (Hendro)
Judul: Antara AKU dan Aku
Assalaamu'alaykum
Di e-mail ini akan aku tuliskan sejuta rasa yang tiada tara , rasa yang hanya AKU dan aku merasakannya. Begitu sulit untuk diungkapkan tapi begitu indah dan sakral untuk dirasakan.
Setiap detik dan setiap hela nafas yang ada selalu bersingungan dengan AKU. Karena AKU, aku ada dan karena AKU, aku hidup. Pertama kali aku dikenalkan kepada AKU, aku sangat takjub dan tidak bisa berkata2, yang ada hanya "rasa" ingat dan bersyukur kepada AKU. Selama ini aku tau bahwa AKU itu ada tapi aku belum mengenal AKU, setiap hari pula aku sholat tapi tiada merasakan akan adanya AKU.
Aku selalu rindu dengan AKU, akumulasi kerinduan selalu terjadi dikala seorang hamba telah berkenalan dengan AKU. AKU selalu memenuhi kebutuhan aku, AKU selalu melindungi aku dan AKU selalu dekat dengan aku. Berbahagialah aku yang telah mengenal dekat dengan AKU. Karena AKU … aku berbafas dan karena AKU … aku bisa beraktifitas untuk mengisi kemakmuran di bumi alam jagat raya ini. AKU sangat sayang kepada aku, sebagai bukti AKU sayang kepada aku … dihamparkan luas terbentang alam jagat raya ini untuk dimakmurkan oleh aku.
AKU selalu memenuhi keperluan aku, diciptakannya aku dengan kasih dan sayang AKU … diberikan penghormatan oleh aku dari AKU … karena aku adalah ciptaan AKU yang sempurna melebihi ciptaan AKU yang lainnya. AKU tergantung dari aku karena … aku mengingat AKU maka AKU akan mengingat aku, kalau aku dekat maka AKU akan berusaha berlari sambil mendekatkan aku … AKU pernah berkata yang intinya …"Ingatlah kepada AKU, niscaya AKU akan mengingatmu" …
"Pandanglah ISLAM seluas engkau memandang alam jagat raya ini" (aku dapatkan kalimat ini dari AKU melalui proses perkenalan dengan AKU)
Manusia berusaha menemui penciptanya namun tidak berjaya. Mengapa? Jawapan yg jika di jwb maka banyak yg akan menentang malah membunuh kerana tiada yg menemuinya sejak berzaman. Ini adalah ketetapan tuhan dan tiada yg memahami perancangan tuhan kecuali dgn izinnya. Disebabkan inilah dikatakan org2 beriman itu tiada kekhuatiran di hati mereka dan tidak mereka bersedih hati. Mengapa? Kerana mereka telah memahami hakikat penciptaan dan telah memahami perintah2 tuhan serta melakukan apa yg diperintahkan dgn ilmu. Jadi, sesiapa juga yg masih ragu2 ttg tempatnya di akhirat kelak, jelas bukanlah org2 beriman kerana syurga itu menurut al quran di warisi oleh hamba2 tuhan yg soleh.
BalasPadamsalam,,
BalasPadamsudah ramai yang telah menemui Tuhannya, semua arif billah telah menemui tuhannya di dunia ini juga,
tapi pertemuan itu bukanlah seperti manusia menemui emas di dalam tanah, atau menemui bakal isteri yang amat dicintainya,
hanya yang merasa, yang mengetahui,
hanya yang merasa yang mengenal,
hanya yang merasa menemuinya,
bak kata pepatah, hanya jauhari mengenal manikam.