Selasa, 15 Februari 2011

SELINGAN.....kenangan DEKA dihari MAULUD...



Malam itu...
Pak Haji Slamet Utomo bertanya kepadaku: "Maukah kamu menerima Allah sebagai TuhanMu?...
Kujawab dengan ta'zim: "Mau..."

Berdirilah dengan rileks…
Katakanlah kepada dirimu: "aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
Kutepuk lembut dadaku dan berkata:
"aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."

Kurasakan ada aliran daya yang sangat dahsyat menerima kesediaanku itu.
Kerongkonganku rasa tercekat...
Mata terasa cair...
Dadaku mulai bergelombang...

Kemudian Pak Haji berkata:
Katakan kepada Allah: "Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
Kukatakan dengan penuh semangat:
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."

Suaraku mulai parau...
Ada yang ingin meloncat keluar dari dalam dadaku yang membuatku terpekik.
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."
"Ya Allah..., aku menerima Allah sebagai Tuhanku..."

Sekarang tundukkan kepalamu kepada Allah... sambil memanggil Allah...
Kutundukkan kepalaku...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan pikiranmu ke Allah... sambil memanggil Allah...
Kusujudkan pikiranku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan dadamu keAllah... sambil memanggil Allah...
Kusujudkan dadaku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan jantungmu ke Allah... sambil memanggil Allah
Kusujudkan jantungku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan hatimu ke Allah... sambil memanggil Allah...
Kusujudkan hatiku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan darahmu, ginjalmu, ke Allah... sambil memanggil Allah...
Kusujudkan darahku dan ginjalku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Sujudkan seluruh tubuhmu ke Allah... sambil memanggil Allah...
Kusujudkan seluruh tubuhku ke Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...
Ya Allah...

Semua ku serahkan kepada Allah….
Ya Allah…
Semua kusujudkan ke Allah…
Ya Allah…
Kurasakan saat itu bahwa ternyata aku tidak bisa membuat diriku..
Ya Allah…
Semuanya adalah dari Allah, milik Allah, dan kembali ke Allah…
Ya Allah…

Sekarang aku seperti seorang yang kalah perang…
Aku tersungkur…, tersujud…, takluk…, dan menyerah…
Tiba-tiba aku merasakan rasa sujud yang sedang sujud kepada Allah…
Ya Allah…, Ya Allah…, Ya Allah…
Ada tali hubungan dengan Allah…
Aku dipahamkan tentang arti sujud yang sebenarnya…
Aku dipahamkan tentang arti menerima Allah yang sebenarnya…
Aku dipahamkan tentang arti ikhlas yang sebenarnya…

Tiba-tiba semua proses seperti terhenti…
Ada rasa selesai dalam proses itu…

Akupun duduk…
Buat sesaat aku dipahamkan bahwa beginilah cara Allah:
Mengambil rasa keakuanku…
Menghilangkan rasa aku paling pintar, aku paling hebat, aku paling kaya…, aku paling…
Rasa-rasa yang selama ini telah menjadi hijabku dengan Allah…

Lalu akupun bergegas memperbaharui syahadatku:
Asyhaduan la ilaha illallah…, wa asyhaduanna muhammadan rasulullah…

Dengan sukacita yang pekat akupun bersiap untuk langkah berikutnya
Langkah perjalanan diri untuk hadir dihadapan Allah…

Deka
Sebuah Kenangan Terindah disaat menghayati Makna Maulid Nabi Muhammad SAW…

1 ulasan:

  1. Air mata saya tanpa terasa menetes saat membaca tulisan anda...asyik bro...

    BalasPadam