medan muzakarah ilmu agama islam khasnya ilmu hakikat / awaluddin makrifatullah / ilmu mengenal diri layari juga http://fakirabdillah.webs.com KAULAH KANDIL KEMERLAP PELITA JENDELA DIMALAM GELAP.....MELAMBAI SETIA SELALU Biarlah Ianya Hilang Dalam Tumpukan Debu Hingga Ditemui Sendiri Oleh Orang Yang MencariNya
Ahad, 12 Disember 2010
PENGABDIAN & ERTINYA ....BAHAGIAN 3
4. Untuk Allah
Kita telah diminta untuk berpikir masak-masak mengenai apa yang kita lakukan
setiap saat. Tanggung jawab semacam ini memberikan kehormatan tersendiri bagi
kita. Kamu mesti memahami apa yang sedang kamu lakukan dan untuk siapa dan
apa kamu melakukan hal tersebut, seperti misalnya bergerak, lari dan
mempertanyakan sesuatu. Pikirkanlah hal ini. Apa yang menjadi tujuanmu? Apa
pun yang kamu lakukan untuk memenuhi ego pribadimu atau kehidupan ini
adalah suatu kesalahan dan akan hilang pada akhirnya. Hal semacam itu sifatnya
sementara dan karenanya, tidak memiliki nilai tertentu. Namun, apa yang kamu
lakukan untuk Allah sifatnya abadi.
Jika aku sedang duduk, maka dudukku dan istirahatku ditujukan kepada Allah.
Jika aku bergerak ataupun tidak bergerak, itu ditujukan kepada Allah. Dan aku
berserah diri kepada Allah. Apa yang Ia perintahkan kepadaku untuk dilakukan,
aku akan kerjakan hal itu.
Tanggung jawab muncul pada saat kamu bangun. Demikian, kamu harus mencari
untuk apa dan siapa kamu lakukan suatu perilaku atau tindakan dan apa
keuntungan dari perilaku atau tindakan tersebut. Jika kamu tidak merasakan
keuntungan dari perilaku atau tindakan tersebut untuk dirimu sendiri dan lainnya,
maka tinggalkanlah perilaku atau tindakan tersebut. Jika tidak, kamu akan
merasakan kerugian pada saat kamu melakukannya.
Semua yang ada dan kamu lakukan hendaknya untuk Allah semata. (Ini adalah
poin dan peraturan yang penting). Semua yang kepunyaan Allah harus juga
ditujukan kepada Allah semata. Ini adalah iman yang sebenarnya dan kamu telah
diberitahu dan ditawarkan untuk menjaga peraturan ini dengan sempurna. Karena
kamu tahu bahwa semua yang ada ditujukan kepada Allah, kamu harus melakukan
semuanya untuk Allah semata. Jika kamu hidup, maka hiduplah demi Allah. Jika
kamu meninggal, maka meninggallah untuk Allah. Jika kamu makan, maka
makanlah untuk Allah. Jika kamu minum, maka minumlah untuk Allah. Jika
kamu sedang membangun sesuatu, maka bangunlah sesuatu itu untuk Allah. Jika
kamu berbicara, maka apa pun yang kamu ucapkan hendaknya ditujukan kepada
Allah. Demikian , semua yang kamu lakukan adalah ibadah. Jika semua tindakan
dan waktumu ditujukan kepada Allah, maka Allah SWT akan selalu mengingat
hamba-Nya ini dan membantu mereka. Mengapa? Karena mereka hidup demi
Allah dan melakukan segala sesuatu untuk Allah. Ia akan membantu mereka.
Manusia sering jatuh ibarat daun mati yang berjatuhan dari pohon. Mereka tidak
lagi melakukan apa pun untuk induk mereka (pohon). Mereka hanya bertindak
untuk diri mereka sendiri dan tidak memikirkan Allah atau pun melakukan segala
sesuatu untuk pencipta mereka, Allah. Dunia telah membodohi manusia dengan
materi dan menyebabkan mereka melupakan sisi spiritual mereka. Kita harus
menjaga sisi spiritual kita selama 24 jam sehari. Namun, seringkali kita
melupakannya bahkan untuk 24 detik saja.
Segala sesuatu yang ada adalah untuk Allah. Begitu juga kamu. Demikian,
segala sesuatu yang kamu lakukan harus ditujukan untuk Allah semata.
Allah mengawasi dan mengetahui niat kita. Jika niat kita ditujukan untuk Allah,
Ia tidak akan meninggalkan kita ke tangan setan. Tidak! Allah akan menjaga dan
membantumu. Allah melihat ke dalam hati kita dan Ia mencari tahu apakah kita
bertindak untuk memenuhi ego pribadi kita atau nafsu fisik kita semata. Jika itu
terjadi, maka Allah akan mengurangi bantuan-Nya kepada kita. Ia mengetahui
apakah kamu mengikuti jalan dan perintah-Nya atau tidak. Jika kamu tidak
mengikuti jalan dan perintah-Nya, maka Ia akan meninggalkanmu untuk
sementara. Demikian, mungkin kamu akan kembali lagi kepada dirimu yang
sebenarnya.
Jika kamu bekerja dan bertindak untuk Allah semata, pekerjaan dan tindakanmu
akan memperoleh berkah dan diterima oleh-Nya. Jika kamu tidak melakukannya
untuk Allah, maku kamu sebenarnya menyia-nyiakan dirimu sendiri dan
menghancurkan kepribadianmu. Masalah yang tidak habis-habisnya akan
menimpamu. Jadi, perhatikan tindakanmu. Apakah itu kamu lakukan untuk
Allah? Perhatikan setiap hari, berapa jam yang kamu habiskan untuk Allah,
berapa lama kamu merasakan keberadaan Allah dan berapa lama kamu habiskan
untuk diri dan ego pribadimu.
Saat kamu makan, minum, bekerja, beribadah, berhati-hatilah hanya untuk Allah.
Ini akan menjadikanmu kuat dan bahagia dan hidup akan terasa manis dan
menyenangkan. Allah menjadikan hidup ini manis dan menyenangkan, dan
bukannya berat dan pahit, bagi mereka yang beriman kepada-Nya. Hidup yang
berat dan pahit hanya ditujukan kepada mereka yang tidak beriman kepada-Nya
dan mereka yang telah melakukan hal-hal buruk.
Lakukan segala sesuatu untuk Allah semata. Berikan hidup dan matimu untuk
Allah. Tak ada lagi selain itu Biarkan mereka yang ingin mengambil alih dunia
ini. Mereka sebenarnya ingin menikmati berbagai hal keduniawian, bahkan saat
makan dan minum. Tidak. Nikmat itu datangnya dari Allah SWT dan jiwa dan
hati kita ditujukan untuk memperoleh berkah yang tiada habisnya dari Allah SWT.
Dengan bekerja untuk Allah dan ketaatanmu kepada-Nya, Allah akan
menyelimutimu dengan cahaya-Nya. Setelah itu, kamu harus menjaga dan
melindungi cahaya Allah SWT tersebut. Kamu harus mampu mengorbankan
nafsu fisik dan duniawimu. Dengan begitu, kekuatan spiritual akan cepat dan
mudah menggapai jiwamu.
Jangan kehilangan kepercayaan kepada Sang Pencipta, yang mengatakan,. Aku
menjamin makan dan minummu. Dan jika kamu ada untuk diri-Ku, Aku akan
menjadikan segala sesuatu mudah untukmu. Jika kamu percaya kepada-Ku, Aku
tidak akan pernah membuatmu lelah dan bosan.. Ini akan menjadikanmu lega dan
senang. Jangan berpikir tentang apa pun. Hanya beribadah. Allah pernah
berkata,. Berimanlah kepada-Ku dan Aku akan menjadikan segala sesuatu mudah
bagimu.. (Ini adalah prinsip terpenting dalam Islam).
Mereka yang ada untuk Allah mengetahui bahwa mereka merasa cukup dengan
keberadaan Allah. Lebih dari cukup Kita beriman dan percaya kepada Allah
dan selalu berusaha melakukan segala sesuatu untuk-Nya. Ingatlah ini sebagai
jalan yang aman. Carilah kehormatan semacam ini dari Allah, dan bukannya dari
hal lain.
Suatu bangunan atau rumah yang tidak dibangun untuk memperoleh
penghormatan dari Allah SWT dan penghargaan dari Rasulullah SAW akan
runtuh nantinya. Sebaliknya, jika suatu bangunan dibangun untuk memperoleh
penghormatan Allah SWT dan penghargaan Allah SWT, kamu akan merasa lega
dan gembira. Tidak akan ada beban yang kamu pikul nantinya. Lakukanlah segala
sesuatu demi Allah semata. Ketahuilah hak-Nya untuk itu. Bekerjalah hanya
untuk Allah dan tiada lagi selain itu.
Kamu boleh melakukan segala sesuatu, tetapi kamu harus berusaha agar semua itu
ditujukan untuk Allah SWT semata. Lakukan itu agar Allah SWT merasa senang
kepadamu. Jika tidak, kamu akan jatuh ke dalam lautan dalam dan gelap.
Demikian dalam dan gelap sampai-sampai kamu tidak dapat muncul kembali ke
permukaan.
Caramu hidup akan sama dengan caramu meninggal dan caramu dibangkitkan
kembali dari kematian. Hiduplah demi Allah. Siapa pun yang mengikuti
perkataan Nabi akan mematuhi Allah. Hiduplah demi Allah dan tak perlu bagimu
untuk takut atas segala sesuatu dalam hidup.
Sejumlah orang mengatakan bahwa kita harus belajar atau kita harus melakukan
sesuatu. Tidak. Seluruh hidup kita adalah untuk Islam dan Islam sendiri adalah
untuk Allah. Saat kamu melangkah, jadikan langkah itu untuk Allah. Inilah cara
mempraktekkan prinsip-prinsip Islam. Kamu harus melihat kemana pun kamu
melangkah dan kemana kamu memandang. Apakah kamu sedang memandang
sesuatu untuk Allah atau untuk ego pribadimu? Saat kamu sedang
membentangkan tanganmu dan menangkap sesuatu, kamu harus mengetahui
untuk siapa kamu membawa atau menyentuh sesuatu. Dan ingat saat kamu
mendengarkan sesuatu. Apakah kamu melakukan itu untuk Allah atau untuk
egomu? Saat kamu berbicara, kamu harus mengetahui apakah kamu berbicara
untuk egomu atau untuk Allah. Dan juga saat kamu duduk, memikirkan sesuatu,
tidur, ataupun makan. Untuk siapa kamu melakukan semua itu? Apakah untuk
dirimu sendiri atau untuk Allah? Ingat itu setiap hari dan setiap saat.
Allah harus memegang kendali atas setiap helaan nafas. Setiap helaan nafas
ditujukan kepada Allah. Pfff..pfff.pfff (menghela nafas diam-diam). Siapa
yang dapat memegang kendali atas setiap saat, tindakan dan hela nafas adalah
hamba Allah yang sebenar-benarnya. Kita harus berusaha membawa diri kita
dalam kerangka berpikir semacam ini.
Jangan lakukan sendirian. Setiap helaan nafas yang kamu hasilkan, ingatlah
dengan siapa kamu ada. Ini sudah cukup. Ini merupakan suatu latihan dan
praktek.
Jika kamu tidak lupa, maka setiap saat adalah waktu beribadah kepada Allah atau
waktu melayani Allah. Dalam setiap saat dan helaan nafas, kamu sedang
melayani dan menggapai keberadaan Allah dan namamu akan tercatat sebagai
hamba Allah yang sebenarnya. Cobalah. Ini merupakan suatu tindak lanjut.
Jangan sia-siakan hidupmu.
.................................................................................
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan